TEORI, MASALAH, DAN
KEBIJAKAN MAKROEKONOMI
TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa mampu :
1.
Memahami analisis dalam teori mikroekonomi dan
makroekonomi.
2.
Memahami dan menjelaskan masalah-masalah pokok yang
dihadapi dalam perekonomian.
3.
Memahami dan menjelaskan alat pengamat (indikator)
kegiatan ekonomi.
4.
Memahami dan menjelaskan tujuan-tujuan pelaksanaan dan
bentuk-bentuk kebijakan makroekonomi.
DARI MIKROEKONOMI KE MAKROEKONOMI
Salah
satu yang membedakan antara teori mikroekonomi dan makroekonomi adalah corak
dari setiap analisis yang dibuat. Analisis-analisis dalam teori mikroekonomi
pada umumnya meliputi bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan
perekonomian. Dalam makroekonomi yang diperhatikan adalah tindakan konsumen
secara keseluruhan, kegiatan-kegiatan keseluruhan pengusaha dan
perubahan-perubahan keseluruhan kegiatan ekonomi. Atas dasar corak analisis
yang berbeda ini ahli-ahli ekomomi membedakan teori-teori dasar dalam ilmu
ekonomi kepada teori mikro dan makro.
Disamping
perbedaan di atas, mikroekonomi dan makroekonomi berbeda dalam ruang lingkup
dan titik berat (fokus) analisisnya. Mikroekonomi lebih menitikberatkan kepada
analisis mengenai masalah membuat pilihan untuk mewujudkan efisiensi dalam
penggunaan sumber-sumber dan mencapai kepuasan yang maksimum. Sedangkan
analisis-analisis dalam makroekonomi menerangkan tentang pentingnya segi
permintaan dalam menentukan tingkat kegiatan dalam perekonomian dan pentingnya
kebijakan dan campur tangan pemerintah untuk mewujudkan prestasi kegiatan
ekonomi di tingkat yang dikehendaki.
v ISU-ISU UTAMA DALAM ANALISIS MIKROEKONOMI
Analisis-analisis dalam
teori mikroekonomi bertitik tolak dari pandangan yang menganggap bahwa
faktor-faktor produksi atau sumber-sumber yang dimiliki masyarakat adalah
terbatas, sedangkan keinginan manusia tidak terbatas sehingga masyarakat
membuat pilihan-pilihan. Kegiatan memilih ini perlu dibedakan menjadi dua
aspek, yaitu kegiatan memproduksi dan menggunakan barang dan jasa. Kedua
kegiatan ini merupakan isu-isu utama yang dianalisis dalam teori mikroekonomi.
Masalah memilih tersebut
dianalisis dalam teori mikroekonomi dengan mengemukakan tiga pertanyaan. Pertanyaan
pertama yaitu apakah jenis-jenis barang dan jasa yang harus diproduksikan? Merupakan
persoalan yang akan menentukan kegiatan-kegiatan ekonomi yang dijalankan dalam
perekonomian. Dengan kata lain pilihan-pilihan para konsumen merupakan faktor
penting dalam menentukan jenis-jenis kegiatan memproduksi yang harus
dijalankan.
Pertanyaan kedua yaitu
bagaimanakah caranya memproduksi berbagai barang dan jasa yang dibutuhkan oleh para
konsumen? Maksudnya untuk mewujudkan barang dan jasa diperlukan faktor-faktor
produksi yang terbatas jumlahnya dan memerlukan biaya atau pengorbanan untuk
memperolehnya. Oleh sebab itu para pengusaha harus membuat pilihan agar dapat
mencapai efisiensi yang tinggi dalam menggunakan faktor-faktor produksi.
Analisis dalam teori mikroekonomi yang menerangkan tentang teori produksi,
ongkos (biaya) produksi, dan struktur pasar (dan penentuan harga dan jumlah
produksi di berbagai pasar) bertujuan untuk menerangkan bagaimana seorang
produsen memecahkan persoalan tersebut.
Sebagai akibat dari
penggunaan faktor-faktor produksi dalam kegiatan menghasilkan barang dan jasa
yang dibutuhkan masyarakat, akan tercipta aliran pendapatan kepada
faktor-faktor produksi yang digunakan. Aliran ini akan menentukan corak
distribusi pendapatan dalam masyarakat, selanjutnya corak distribusi pendapatan
ini akan menentukan corak permintaan masyarakat atas barang dan jasa. Dengan
demikian, aliran-aliran pendapatan yang berlaku sebagai akibat kegiatan
memproduksi barang dan jasa akan dapat memecahkan pertanyaan ketiga yaitu untuk
siapakah barang dan jasa perlu diproduksikan?
ASAL MULA PERKEMBANGAN ANALISIS MAKROEKONOMI
Uraian
mengenai bentuk-bentuk analisis dan ruang lingkup teori mikroekonomi
menunjukkan bahwa teori tersebut bertujuan untuk memberikan gambaran tentang
bagaimana suatu perekonomian berfungsi dan menjalankan kegiatannya. Teori
tersebut pada hakikatnya menerangkan bagaimana suatu masyarakat yang memiliki
faktor-faktor produksi yang terbatas, tetapi mempunyai keinginan memperoleh
barang dan jasa yang tidak terbatas, membuat pilihan-pilihan dalam memproduksi
dan mengkonsumsi barang dan jasa sehingga kepuasan dan kesejahteraan masyarakat
dapat dimaksimumkan.
Pada
dekade 1930an ahli-ahli ekonomi tidak menumpukan analisis mereka kepada
berbagai masalah tersebut terutama terhadap masalah pengangguran dan
pertumbuhan ekonomi yang lesu. Ahli-ahli ekonomi yang tergolong dalam mazhab
klasik (classical economists) yaitu
ahli ekonomi yang hidup di antara zaman Adam Smith (1776) dan zaman Keynes
(1936), tidak banyak membuat analisis mengenai masalah pengangguran, inflasi,
ketidakstabilan ekonomi, dan pertumbuhan ekonomi.
Dalam
tahun 1930-1932 terjadi kemunduran ekonomi di seluruh dunia yang bermula dari
kemerosotan ekonomi di Amerika Serikat. Periode itu dinamakan The Great Depression. Pada puncak
kemerosotan ekonomi itu, seperempat dari tenaga kerja di Amerika Serikat
menganggur dan pendapatan nasionalnya (ukuran dari tingkat kegiatan ekonomi
yang dicapai suatu negara) mengalami kemerosotan yang sangat tajam. Kemunduran
ekonomi yang serius itu merebak ke seluruh dunia ke negara-negara industri lain
maupun negara-negara miskin. Kemunduran ekonomi tersebut mendorong seorang ahli
ekonomi Inggris yang terkemuka pada masa tersebut yaitu John Maynard Keynes mengemukakan teori-teori yang pada akhirnya
menjadi landasan kepada teori makroekonomi modern yang dikemukakan dalam buku
yang berjudul General Theory of Employment,
Interest, and Money dan diterbitkan pada tahun 1936.
Secara
garis besarnya pandangan dalam buku Keynes tersebut dapat dibedakan menjadi dua
aspek, yaitu mengemukakan beberapa kritik terhadap pandangan ahli-ahli ekonomi
klasik mengenai faktor-faktor yang menentukan tingkat kegiatan suatu
perekonomian dan menerangkan pula faktor utama yang akan menentukan prestasi
kegiatan ekonomi suatu negara. Keynes berpendapat “pengeluaran agregat, yaitu
perbelanjaan masyarakat atas barang dan jasa adalah faktor utama yang
menentukan tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai suatu negara.” Selanjutnya Keynes
berpendapat bahwa dalam sistem pasar bebas penggunaan tenaga kerja penuh tidak
selalu tercipta dan diperlukan usaha dan kebijakan pemerintah untuk menciptakan
tingkat penggunaan tenaga kerja penuh dan pertumbuhan ekonomi yang teguh.
v ISU-ISU UTAMA DALAM ANALISIS MAKROEKONOMI (PENENTUAN
KEGIATAN EKONOMI)
Analisis mengenai penentuan
tingkat kegiatan yang dicapai suatu perekonomian merupakan bagian penting dari
analisis makroekonomi. Analisis tersebut menunjukkan bagaimana pengeluaran
agregat (permintaan agregat) dan penawaran agregat akan menentukan tingkat
keseimbangan kegiatan suatu perekonomian.
Dalam suatu perekonomian
modern komponen dari pengeluaran agregat dibedakan menjadi empat golongan yaitu
:
a.
Pengeluaran
konsumsi rumah tangga.
b.
Investasi
perusahaan-perusahaan.
c.
Pengeluaran
konsumsi dan investasi pemerintah.
d.
Ekspor
(pembelian barang buatan dalam negeri oleh penduduk negara lain).
Analisis mengenai penentuan
tingkat kegiatan perekonomian perlu dibedakan menjadi tiga bentuk abstraksi.
Ketiga jenis analisis tersebut adalah :
1.
Analisis
penentuan kegiatan perekonomian yang memisalkan bahwa harga tetap dan tingkat
suku bunga tetap, maksudnya penentuan kegiatan perekonomian berdasarkan kepada
dua pemisahan tersebut, analisis dibuat secara bertahap yaitu dari menerangkan
keseimbangan dalam perekonomian dua sektor ke keseimbangan dalam perekonomian
tiga sektor dan akhirnya ke perekonomian yang empat sektor.
2.
Analisis
penentuan kegiatan perekonomian yang memisalkan bahwa harga tetap tetapi
tingkat bunga mengalami perubahan. Melalui analisis ini dapat diterangkan
bagaimana perubahan-perubahan dalam tingkat bunga mempengaruhi keseimbangan
kegiatan perekonomian.
3.
Analisis
penentuan kegiatan perekonomian yang memisalkan bahwa harga dan tingkat bunga
dapat mengalami perubahan. Kedua perubahan tersebut akan menimbulkan perubahan
dalam keseimbangan perekonomian.
MASALAH-MASALAH POKOK DALAM PEREKONOMIAN
Masalah
utama makroekonomi yang akan selalu dihadapi suatu negara antara lain :
1.
Masalah Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan
ekonomi adalah perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang
dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat berubah. Masalah pertumbuhan ekonomi
dapat dipandang sebagai masalah makroekonomi dalam jangka panjang. Dari satu
periode ke periode lain kemampuan suatu negara untuk menghasilkan barang dan
jasa akan meningkat. Kemampuan yang meningkat ini disebabkan karena
faktor-faktor produksi yang mengalami peningkatan. Peningkatan produksi disebabkan bertambahnya faktor produksi baik dari
segi jumlah maupun segi kualitasnya. Faktor produksi itu sendiri meliputi :
a.
Investasi yang akan menambah jumlah barang modal.
b.
Teknologi yang digunakan berkembang.
c.
Tenaga kerja bertambah sebagai akibat pertambahan penduduk.
d.
Pengalaman kerja dan pendidikan menambah keterampilan (skill).
Perkembangan kemampuan memproduksi barang dan jasa
sebagai akibat pertambahan faktor-faktor produksi pada umumnya tidak selalu
diikiti oleh pertambahan produksi barang dan jasa yang sama besarnya. Pertambahan
potensi memproduksi kerap kali lebih besar dari pertambahan produksi yang
sebenarnya. Dengan demikian perkembangan ekonomi adalah lebih lambat dari
potensinya. Kurva kemungkinan produksi dan pertumbuhan ekonomi serta pendapatan
nasional potensial dan sebenarnya menerangkan perbedaan diantara pertumbuhan
yang secara potensial dapat dicapai dan pertumbuhan yang sebenarnya berlaku.
Ø KURVA KEMUNGKINAN PRODUKSI DAN
PERTUMBUHAN EKONOMI

Gambar : Pertumbuhan Potensial dan Pertumbuhan Sebenarnya
Keterangan :
n
Kurva AB adalah kurva kemungkinan produksi, yaitu batas maksimum produksi
yang dapat dihasilkan oleh suatu negara pada suatu kurun waktu tertentu.
n
Titik P yaitu kemakmuran
masyarakat mencapai maksimum, menghasilkan Xo barang industri dan Yo barang
pertanian.
n
Dalam kenyataan, misal tingkat produksi hanya pada titik M, yaitu
menghasilkan X1 produk industri dan Y1 produk pertanian.
n
Pada periode berikutnya terjadi perubahan kurva kemungkinan produksi dari
AB ke CD, dan titik R adalah suatu kombinasi produksi yang dapat dicapai.
n
Tetapi kegiatan ekonomi sebenarnya hanya berkembang dari M ke N.
n
Tingkat kegiatan ekonomi seperti ini menyebabkan sebagian faktor-faktor
produksi menganggur, termasuk tenaga kerja, dan ini terutama disebabkan oleh
kekurangan pengeluaran agregat.
Ø PENDAPATAN NASIONAL POTENSIAL
DAN SEBENARNYA

Gambar : Pendapatan Nasional Potensial dan Pendapatan Nasional Sebenarnya
Keterangan :
n (a) menggambarkan pendapatan
nasional potensial, yaitu tingkat pendapatan nasional yang dicapai apabila
tenaga kerja belum sepenuhnya digunakan.
n Garis pendapatan nasional
potensial yang semakin naik menggambarkan bahwa faktor-faktor produksi semakin
banyak jumlahnyadari tahun ke tahun dan kemajuan teknologi yang menaikkan
produktivitas menyebabkan semakin lama semakin banyak produksi nasional yang
dapat diwujudkan.
n (b) menggambarkan pendapatan
nasional yang sebenarnya pada berbagai tahun.
n Garis pendapatan nasional
sebenarnya menggambarkan pendapatan nasional sebenarnya yang terwujud dari
tahun ke tahun.
n Jurang PNB menggambarkan
perbedaan di antara pendapatan nasional potensial dengan pendapatan nasioinal
sebenarnya. Apabila jurang tersebut terwujud pengangguran akan berlaku.
n Semakin besar jurang PNB,
semakin besar pula tingkat pengangguran dalam perekonomian.
n Pendapatan nasional potensial
adalah pendapatan nasional yang dapat dicapai suatu negara pada tingkat
penggunaan tenaga kerja penuh.
n Pendapatan nasional sebenarnya
adalah pendapatan nasional yang dapat dicapai suatu perekonomian pada
kondisi aktual yang ada.
2.
Masalah Ketidakstabilan Kegiatan Ekonomi
Perekonomian tidak selalu
berkembang secara teratur dari satu periode ke periode lainnya. Perekonomian
selalu mengalami masa naik dan masa turun. Pada masa tertentu adakalanya
perekonomian itu mengalami perlambatan dari perkembangannya dan ada kalanya
merosot dan berada di tingkat yang lebih rendah dari periode sebelumnya.
Pergerakan naik turunnya kegiatan perusahaan dalam jangka panjang dinamakan
konjungtur atau siklus kegiatan perusahaan.

Gambar : Siklus dalam Konjungtur
Keterangan :
n Siklus ABCDE adalah siklus
kegiatan perusahaan.
n Pergerakan dari A ke B dan C ke
D menggambarkan kegiatan ekonomi yang sedang mengalami kemunduran.
n Pergerakan dari B ke C dan dari
D ke E menggambarkan kegiatan ekonomi yang mengalami pertumbuhan.
Ahli-ahli
ekonomi berkeyakinan bahwa dalam suatu perekonomian yang sepenuhnya diatur oleh
mekanisme pasar, siklus kegiatan ekonomi sangat labil. Perkembangan yang sangat
pesat dapat diikuti oleh kemunduran kegiatan perekonomian yang serius. Siklus
kegiatan ekonomi seperti itu dapat menimbulkan akibat buruk kepada perekonomian
dan masyarakat. Pengangguran dan inflasi menimbulkan beberapa akibat buruk ke
atas kehidupan dan kesejahteraan masyarakat. Dalam jangka panjang
ketidakstabilan ekonomi menimbulkan ketidapastian dan ini akan menimbulkan
pengaruh buruk terhadap perkembangan ekonomi.
3.
Masalah Pengangguran
Pengangguran
adalah suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja yang
ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya. Sesorang yang
tidak bekerja, tetapi tidak secara aktif mencari pekerjaan tidak tergolong
sebagai penganggur.
Sebab-sebab
pengangguran antara lain :
·
Secara makroekonomi : kekurangan pengeluaran agregat (pembelanjaan yang
akan dilakukan pada suatu waktu tertentu pada berbagai tingkat pendapatan
negara)
·
Faktor lain yaitu :
a.
Menganggur karena ingin mencari kerja lebih baik.
b.
Pengusaha menggunakan produksi modern yang mengurangi penggunaan tenaga
kerja.
c.
Ketidaksesuaian antara keterampilan pekerja dengan keterampilan yang
diperlukan dalam industri.
Akibat
pengangguran antara lain :
·
Pengangguran mengurangi pendapatan masyarakat, mengurangi tingkat
kemakmuran yang mereka capai.
·
Pengangguran menimbulkan masalah ekonomi dan sosial.
·
Dapat mengurangi tingkat konsumsi secara agregat.
·
Mengurangi tingkat kesehatan masyarakat.
·
Penganguran yang berkepanjangan menimbulkan efek psikologi yang buruk
atas diri pengangguran dan keluarganya.
·
Tingkat pengangguran yang buruk akan menimbulkan kekacauan politik dan
prospek pembangunan ekonomi jangka panjang.
4.
Masalah Kenaikan Harga (Inflasi)
Inflasi dapat diartikan sebagai
suatu proses kenaikan
harga-harga yang berlaku dalam suatu perekonomian. Tingkat inflasi
(persentase pertambahan kenaikan) berbeda dari suatu periode ke
periode lainnya, dan berbeda pula dari suatu negara dengan negara lainnya.
Tingkat inflasi terbagi atas :
·
Rendah (merayap) : di bawah
4-6%.
·
Moderat (sederhana) : mencapai
di antara 5-10%.
·
Parah/serius (hiper) : sampai
mencapai puluhan, ratusan, bahkan beberapa ribuan persen dalam setahun.
Faktor
penyebab inflasi antara lain :
·
Tingkat pengeluaran agregat yang melebihi kemampuan perusahaan-perusahaan
untuk menghasilkan barang dan jasa.
·
Keinginan untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan.
·
Pengusaha menahan barangnya (pasar gelap).
2 komentar:
kita juga punya nih jurnal mengenai Makroekonomi silahkan dikunjungi dan dibaca , berikut linknya
http://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6193/1/JURNAL%20IRNI%20RISTIKA%20S..pdf
youtube_caption: YouTube
youtube_caption: YouTube YouTube is youtube to mp3 downloader a platform dedicated to producing videos on YouTube, with no need to register. It provides videos for free, you can see
Posting Komentar