PEMBUATAN SKEMA JUAL BELI
A.
Tujuan Kegiatan Perkuliahan 9
Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran tentang
pembuatan skema jual beli ini Siswa diharapkan dapat:
§ Memahami skema ruang lingkup jual-beli
§ Membuat skema ruang lingkup jual-beli
B.
Uraian Materi 9
Terjadinya proses jual-beli biasanya dimulai dengan
adanya permintaan dari calon pembeli kepada calon penjual. Setelah calon pembeli menerima penawaran,
berupa daftar harga atau brosur, mungkin masih terjadi tawar menawar atau
mungkin masih perlu kelengkapan informasi (keterangan) mengenai barang yang
hendak dibeli. Bila sudah ada kesesuaian antara kedua belah pihak barulah
terjadi transaksi jual-beli.
Setelah terjadi transaksi jual-beli mungkin masih timbul
masalah-masalah, misalnya: pengiriman
tidak sesuai, waktu pengiriman tidak tepat waktu, atau barang yang dikirim
kurang. Kejadian-kejadian tersebut menimbulkan ketidakpuasan dari pembeli
sehingga pembeli mengadakan tuntutan atau klaim. Di lain pihak, penjual akan
mengadakan teguran atau tagihan, apabila waktu pembayaran yang telah disepakati
bersama tidak ditepati oleh pembeli.
Untuk lebih jelasnya,
perhatikan diagram alur di bawah ini:

2. Bagan Arus
Jual-Beli
![]() |
C.
Rangkuman 9
1.
Jual-beli
merupakan hasil dari suatu proses interaksi antar penjual dan pembeli
melalui adanya permintaan dan penawaran.
2.Jual-beli
terjadi jika kedua belah pihak telah memperoleh kesepakatan atau kesesuaian
tentang hal yang diperjualbelikan itu.
3.Klaim
akan terjadi jika salah satu pihak tidak memenuhi prestasinya seperti yang
telah disepakati.
D.
Tugas 9
1.
Carilah bahan bacaan lain, temukan apakah yang dimaksud
dengan permintaan?, dan apa pula yang dimaksud dengan penawaran?
2.
Diskusikanlah dengan sesama teman anda yang sama-sama
mempelajari modul ini mengambil dengan topik kapankah suatu klaim terjadi dalam
proses jual beli?
3.
Lakukan kunjungan ke suatu perusahaan. Temukanlah
surat-surat yang mengawali terjadinya proses jual beli. Identifikasilah
nama-nama dan bentuk surat-surat tersebut! Tanyakanlah kepada perusahaan itu
pernahkah ia mengajukan klaim atau menerima klaim? Mengapa hal tersebut
terjadi? Tanyakanlah bagaimana cara menyelesaikan klaim itu?
4.
Hasil-hasil yang telah anda lakukan ini laporkan dalam
bentuk tertulis, kemudian laporkan kepada guru/instruktur pembina untuk
diberikan koreksi atau tanyakan bila anda masih belum paham betul.
E.
Tes Formatif 9
1. Sebutkan 4 jenis surat dari sepuluh jenis yang
dipergunakan dalam proses jual-beli!
2.
Buatlah bagan alur jual-beli, yang ada secara teoritis
maupun yang anda peroleh dari hasil di lapangan!
F.
Kunci Jawaban Formatif 9
1.
Jenis surat yang dipergunakan dalam proses jual beli
yaitu surat penawaran, surat pesanan, surat pengiriman pesanan, dan surat
pengaduan.
- Bagan alur jual-beli.
![]() |
|||
![]() |
G.
Lembar Kerja 9
1. alat
a.
alat tulis
b.
mesin ketik atau komputer
2. Bahan
a.
Kertas HVS
b.
Map
3. Langkah kerja
a.
Siapkan seperangkat ATK dan mesin tik atau komputer
b.
Identifikasi jenis-jenis surat niaga
c.
Buat diagram alur jual-beli
d.
Ketik diagram alur jual-beli dan jenis-jenis surat niaga
tersebut dengan benar
e.
Masukkan hasil pekerjaan Anda ke dalam map yang telah
diberi nama
f.
Serahkan hasil pekerjaan tersebut kepada guru/instruktur.
g.
Jangan lupa merapikan mesin ketik atau mematikan komputer
bila sudah tidak dipergunakan lagi.
PENYUSUNAN SURAT
A.
Tujuan Kegiatan Perkuliahan 10
Setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran tentang penyusunan surat ini Siswa
diharapkan dapat:
·
menggunakan bahasa surat dengan benar
·
menyusun surat.
B.
Uraian Materi X
1.
Bahasa Surat
Dengan bahasa, manusia dapat mengkomunikasikan 3 hal
yaitu buah pikiran, perasaan dan sikapnya terhadap sesuat hal. Bahasa, termasuk
ejaan dan tanda baca, merupakan salah satu faktor yang paling penting dalam
berkomunikasi secara tertulis. Bahasa surat yang baik dapat membuat orang lain
semakin antusias untuk membaca surat tersebut lebih lanjut.
Bahasa surat adalah bahasa tulis, dalam arti lambang yang
digunakan dan komunikasi yang menggunakan media surat adalah lambang
bahasa. Oleh sebab itu sebuah surat
harus memenuhi syarat-syarat bahasa dan disusun dalam suatu komunikasi yang
baik, agar pembicaraan mudah dipahami oleh si penerima surat. Selain itu, harus dipahami bahwa cara
bertutur seseorang juga mencerminkan bagaimanakah kepribadian orang tersebut.
Karena itu bertutur dengan baik melalui surat merupakan hal penting yang harus
diperhatikan dalam penulisan surat.
Urutan setiap masalah harus dibuat sedemikian rupa sesuai
dengan urutan logika.
Caranya ialah:
a.
Pakailah paragraf pertama sebagai pengantar masalah yang
hendak dibicarakan dalam surat.
b.
Kemukakan masalah pertama pada paragraf kedua.
c.
Setiap masalah baru hendaklah dikemukakan pada paragraf berikutnya.
d.
Apa yang sudah dibicarakan pada paragraf sebelumnya
jangan diulang lagi pada paragraf berikutnya.
e.
Sebaiknya apa yang akan dibicarakan pada paragraf
selanjutnya jangan diuraikan pada paragraf sebelumnya.
f.
Akhiri surat dengan paragraf penutup.
Suatu karangan formal, terutama karangan seperti surat,
bahasanya harus jelas, lugas, dan umum (memasyarakat). Selain ketiga syarat
utama itu, penulis surat hendaknya juga memperhatikan kata-kata yang baku,
pemakaian ejaan yang disempurnakan secara benar. Dengan bahasa yang jelas,
pesan yang akan disampaikan oleh pengirim kepada penerima akan dipahami secara
efektif.
Yang dimaksud dengan bahasa yang jelas adalah bahasa yang
tidak kabur, mudah dipahami oleh pembaca dan tidak memberi peluang untuk
ditafsirkan secara berbeda. Bahasa
dikatakan jelas jika dua orang atau lebih mempunyai penafsiran yang sama
tentang suatu maksud. Bahasa yang lugas artinya bahasa yang sederhana,
bersahaja (simple), langsung pada
permasalahan. Kalimat yang lugas diwujudkan dengan pemakaian bahasa yang padat
dan hemat, namun tetap mengandung makna yang lengkap dan jelas lengkap berarti
tidak ada unsur penting yang terlupakan.
Bahasa yang umum adalah bahasa resmi yang memasyarakat;
bahasa baku yang dipakai di depan umum; bahasa yang dipahami oleh seluruh
lapisan masyarakat. Ciri bahasa umum adalah pilihan katanya harus mengutamakan
selera masyarakat umum. Kata yang baku, yaitu kata yang dianggap paling benar
jika ditinjau dari segi penulisan dan pengucapnya. Kata yang dibakukan dianggap sepenuhnya
menjadi kata bahasa Indonesia. Kata-kata
itu tidak lagi terikat pada bentuk asalnya sehingga ketentuan tentang bunyi,
tata bunyi, dan tata makna sepenuhnya terikat pada aturan atau kaidah bahasa
Indonesia.
Ungkapan tetap (ungkapan idiomatik), yaitu ungkapan yang
unsurnya terdiri atas dua kata atau lebih yang berpola tetap. Susunannya baku dan permanen sehingga
unsurnya tidak boleh dipertukarkan, ditambah atau dikurang. Fungsi ungkapan
tetap adalah sebagai pengkait dalam peralihan alinea agar karangan menjadi
padu.
Ejaan adalah seperangkat kaidah yang mengatur bagaimana
memisahkan dan menggabungkan lambang itu dalam suatu bahasa. Adapun ruang
lingkupnya meliputi: pemakaian huruf, penulisan huruf kapital dan huruf miring,
pemakaian kata, pemakaian unsur serapan, dan pemakaian tanda baca.
Agar surat yang dikirim mendapat tanggapan yang positif,
maka penulisannya harus memperhatikan syarat-syarat berikut.
1)
Pahami permasalahan yang akan ditulis dengan baik.
2)
Gunakan tata bahasa yang baku.
3)
Pahami peraturan-peraturan yang ada hubungannya
dengan permasalahan yang akan
disampaikan atau ditulis.
4)
Gunakan bahasa yang sederhana dan singkat.
5)
Gunakan istilah-istilah yang umum dipakai dalam surat
menyurat.
6)
Gunakan kata-kata yang tepat.
7)
Jangan menggunakan singkatan yang tidak umum dipakai
dalam surat menyurat.
8)
Gunakan bahasa yang sopan dan hormat.
9)
Ungkapkan isi surat secara rinci dan jelas agar tidak
terjadi salah tafsir atau salah pengertian.
Azas-azas penulisan surat:
1)
Singkat (shortness)
2)
Sederhana (simplicity)
3)
Ketegasan (strength)
4)
Ketulusan atau tidak palsu (sincerity)
Kesalahan-kesalahan yang terdapat di dalam penulis sebuah
surat pada umumnya:
1)
Susunan yang rumit.
2)
Kalimat yang tidak jelas dan bertele-tele.
3)
Pengungkapan gagasan kurang sopan atau sebaliknya (terlalu
menyanjung).
4)
Tata bahasa tidak teratur.
5)
Ejaan tidak sesuai dengan pedoman yang berlaku.
6)
Ketikan tidak rapi.
2. Langkah-Langkah dalam Menyusun Surat
![]() |
Surat dituangkan dalam kalimat-kalimat yang ditulis pada
secarik kertas. Kalimat adalah susunan kata-kata yang teratur, yang menyatakan
pengertian. Susunan kalimat yang efektif didukung oleh:
1.
Kesepadanan antara stuktur bahasa dan cara atau jalan
pikiran yang polos dan masuk akal.
2.
Kepararelan bentuk bahasa yang dipakai untuk tujuan
efektifitas tertentu.
3.
Ketegasan dalam menetapkan pikiran utama.
4.
Kehematan dalam pilihan kata.
5.
Kevariasian dalam penyusunan kalimat.
Keterkaitan antara kalimat yang satu dengan yang lain
yang saling berkaitan dalam membentuk suatu gagasan tertentu disebut alinea.
Alinea yang baik memenuhi tiga persyaratan yaitu:
1.
Kesatuan alinea.
2.
Keterpaduan kalimat.
3.
Pengembangan alinea.
C.
Rangkuman X
1.
Surat merupakan sarana komunikasi melalui bahasa
tertulis, karena itu bagaimana cara kita mengungkapkan gagasan, ide, pikiran,
perasaan, atau sikap melalui tulisan sangat penting diperhatikan. Karena itu
memahami masalah dengan baik dan mengungkapnnya dengan baik melalui bahasa
tulis sangat penting dilakukan.
2.
Melalui surat dapat diketahui bagaimanakah kepribadian
dari orang yang menulis surat tersebut. Karena itu memperhatikan cara penulisan
surat yang baik penting untuk dilakukan.
3.
Gunakanlah kata-kata yang jelas, lugas, dan umum dalam
menulis surat.
4.
Ungkapkan kalimat-kalimat dalam surat secara singkat,
logis, dan sistematis. Penuturan surat dengan bahasa yang berbelit-belit akan
mempersulit komunikasi antara penulis surat dan penerima surat.
D.
Tugas X
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan
tepat!
1.
Apakah yang dimaksud surat?
2.
Apakah yang diungkapkan pada alenia pendahuluan/pembuka
dalam suatu surat?
3.
Apakah yang diungkapkan dalam alenia isi atau inti surat?
4.
Apakah yang diungkapkan dalam alenia penutup suatu surat?
5.
Pergilah ke kantor perusahaan terdekat dengan sekolah
Anda, pinjamlah sebuah arsip surat. Identifikasilah bagian-bagian surat itu,
dan ungkapkanlah kembali inti dari isi surat secara singkat.
E.
Tes Formatif 10
1.
Bagaimana langkah-langkah dalam menyusun surat?
2.
Bagaimana menyusun kalimat surat yang efektif?
3.
Bagaimana mengembangkan alinea yang terdapat pada surat?
4.
Sebutkan kesalahan
yang umum pada saat membuat surat?
5.
Sebutkan azas-azas penulisan surat?
6.
Buat kalimat alinea pembuka dari kata-kata:
a.
Sesuai
b.
Lanjut
c.Memberi
tahu
d.
Sangat
e.
Sambung
F.
Kunci Jawaban Formatif 10
1.
Langkah-langkah dalam menyusun surat:
a.
Menentukan tujuan
b.
Pencatatan masalah-masalah yang akan dikemukakan.
c.
Penyusunan masalah-masalah secara sistematis sesuai
dengan urutannya.
d.
Menjabarkan masalah-masalah ke dalam kalimat atau konsep
surat.
2.
Menyusun kalimat surat yang efektif sebagai berikut:
a.
Kesepadanan antara stuktur bahasa dan cara atau jalan
pikiran yang polos dan masuk akal.
b.
Kepararelan bentuk bahasa yang dipakai untuk tujuan
efektifitas tertentu.
c.
Ketegasan dalam menetapkan pikiran utama.
d.
Kehematan dalam pilihan kata.
e.
Kevariasian dalam penyusunan kalimat.
3.
Dalam mengembangkan alinea yang terdapat pada surat
caranya sebagai berikut:
a. Memakai paragraf pertama sebagai pengantar masalah yang hendak dibicarakan
dalam surat.
b. Mengemukakan masalah pertama pada paragraf kedua.
c. Mengemukakan setiap masalah baru pada paragraf berikutnya.
d. Tidak mengulang apa yang sudah dibicarakan pada paragraf sebelumnya pada
paragraf berikutnya.
e. Tidak mengurai paragraf sebelumnya pada paragraf selanjutnya.
f. Akhiri surat itu dengan paragraf penutup.
4.
Kesalahan-kesalahan yang terdapat di dalam penulis sebuah
surat pada umumnya:
a.
Susunan yang rumit.
b.
Kalimat yang tidak jelas dan bertele-tele.
c.
Pengungkapan gagasan kurang sopan atau sebaliknya
(terlalu menyanjung).
d.
Tata bahasa tidak teratur.
e.
Ejaan tidak sesuai dengan pedoman yang berlaku.
f.
Ketikan tidak rapi.
5.
Azas-azas penulisan surat adalah:
a.
Singkat (shortness)
b.
Sederhana (simplicity)
c.
Ketegasan (strength)
d.
Ketulusan atau tidak palsu (sincerity)
6.
Membuat kalimat alinea pembuka dari kata-kata berikut:
a.
Sesuai pembicaraan kita beberapa waktu yang lalu……….
b.
Melanjutkan pembicaraan kita tadi pagi per telepon, maka
…..
c.
Kami beritahukan bahwa
…………..
d.
Dengan sangat menyesal kami beritahukan bahwa ……
e.
Menyambung pembicaraan kita pada hari Senin yang lalu,
maka…
G.
Lembar Kerja 10
Mengidentifikasi dan Menulis Surat
Misalnya dalam perusahaan garment di mana Anda bekerja
sedang terjadi kemacetan dalam penjualan produk dalam waktu dua bulan terakhir.
Identifikasilah persoalan-persoalan yang mungkin terjadi, kemudian laporkanlah
kejadian itu secara tertulis melalui surat kepada manajer pemasaran perusahaan
Anda. Nama dan keterangan lain-lain yang Anda butuhkan dapat dibuat secara
fiktif.
1.
Alat
§ Alat tulis
§ Mesin ketik atau komputer
2.
Bahan
§ Kertas HVS
§ Karbon
§ Sampul surat
§ Map
3.
Langkah kerja
Pahami permasalahan yang sedang terjadi, kemudian
identifikasilah sebab-sebab terjadinya permasalahan itu. Setelah itu:
1.
Rumuskan tujuan pembuatan surat
2.
Identifikasi inti permasalahan yang akan diungkapkan
3.
Jabarkan masalah secara sistimatis
4.
Buat kalimat-kalimat dengan bahasa surat yang benar
5.
Tulis konsep surat; jangan lupa menuliskan siapa tujuan
surat itu dan tempat serta tanggal surat.
Setelah konsep surat tersebut selesai ketiklah surat
tersebut dengan rapi melalui prosedur berikut.
1.
Duduklah dengan benar di depan mesin ketik atau komputer;
2.
Nyalakan komputer atau siapkan mesin ketik;
3.
Ketiklah konsep surat tersebut; buat rangkap dua;
4.
Perhatikan penggunaan bahasa dan tanda baca;
5.
Bacalah hasil ketikan itu dan lakukan revisi jika
diperlukan;
6.
Jangan lupa menandatangani dan menuliskan nama terang dan
jabatan anda pada surat itu;
7.
Siapkan sampul suratnya;
8.
Lipat surat tersebut dan masukkan amplop;
9.
Tempatkan pekerjaan anda dalam map yang telah diberi
nama.
10.
Serahkan kepad guru/instruktur.
PEMBUATAN SURAT PROMOSI PENJUALAN
A.
Tujuan Kegiatan Perkuliahan 11
Setelah menyelesaikan pembelajaran tentang pembuatan
surat promosi penjualan ini Siswa diharapkan dapat:
Memahami cara membuat surat-surat promosi penjualan
Mampu membuat surat-surat promosi penjualan
B.
Uraian Materi 11
1. Pengertian Promosi Penjualan
Promosi penjualan adalah cara orang atau badan usaha untuk menarik
perhatian khalayak ramai terhadap sesuatu dengan sengaja. Melalui suatu penyajian yang menarik
diharapkan perhatian orang akan dapat dipengaruhi atau sekurang-kurangnya orang
menjadi mengetahui produk yang dimaksud.
Oleh karena itu promosi penjualan memegang peranan penting dalam dunia
usaha umumnya dan dunia niaga khususnya.
2.
Reklame
a. Pengertian Reklame
Dalam kamus Bahasa Indonesia, reklame adalah
pemberitahuan kepada umum tentang barang dagangan (dengan kata-kata yang
menarik, gambar, dan sebagainya). Reklame juga diartikan sebagai usaha untuk
menyebarkan keterangan tentang buah pikiran, jasa, atau hasil produksi untuk
memaksa orang agar berbuat sesuai dengan yang dikehendaki oleh pemasang
reklame.
Dari definisi di atas dapat dikemukakan bahwa tujuan
pembuatan reklame di antaranya adalah:
¡ Untuk memberi informasi tentang sesuatu produk yang dihasilkan,
¡ Untuk menarik perhatian terhadap sesuatu yang direklamekan.
Pemasangan reklame
dapat melalui:
¡ surat kabar
¡ radio
¡ televisi
¡ majalah
¡ plakat
¡ papan di tepi jalan, dan lain-lain
Reklame meliputi:
a.
Iklan (dibahas dalam pokok bahasan tersendiri)
b.
Papan nama
c.
Spanduk dan poster
d.
Slide dan thriller
e.
Pameran
f.
Cara-cara lain
0 komentar:
Posting Komentar