Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Blogger Template Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Rabu, 02 Mei 2012

Teori, Masalah, dan Kebijakan makroekonomi

TEORI, MASALAH, DAN KEBIJAKAN MAKROEKONOMI

TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa mampu :
1.          Memahami analisis dalam teori mikroekonomi dan makroekonomi.
2.         Memahami dan menjelaskan masalah-masalah pokok yang dihadapi dalam perekonomian.
3.         Memahami dan menjelaskan alat pengamat (indikator) kegiatan ekonomi.
4.         Memahami dan menjelaskan tujuan-tujuan pelaksanaan dan bentuk-bentuk kebijakan makroekonomi.

DARI MIKROEKONOMI KE MAKROEKONOMI
Salah satu yang membedakan antara teori mikroekonomi dan makroekonomi adalah corak dari setiap analisis yang dibuat. Analisis-analisis dalam teori mikroekonomi pada umumnya meliputi bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian. Dalam makroekonomi yang diperhatikan adalah tindakan konsumen secara keseluruhan, kegiatan-kegiatan keseluruhan pengusaha dan perubahan-perubahan keseluruhan kegiatan ekonomi. Atas dasar corak analisis yang berbeda ini ahli-ahli ekomomi membedakan teori-teori dasar dalam ilmu ekonomi kepada teori mikro dan makro.
Disamping perbedaan di atas, mikroekonomi dan makroekonomi berbeda dalam ruang lingkup dan titik berat (fokus) analisisnya. Mikroekonomi lebih menitikberatkan kepada analisis mengenai masalah membuat pilihan untuk mewujudkan efisiensi dalam penggunaan sumber-sumber dan mencapai kepuasan yang maksimum. Sedangkan analisis-analisis dalam makroekonomi menerangkan tentang pentingnya segi permintaan dalam menentukan tingkat kegiatan dalam perekonomian dan pentingnya kebijakan dan campur tangan pemerintah untuk mewujudkan prestasi kegiatan ekonomi di tingkat yang dikehendaki.

v  ISU-ISU UTAMA DALAM ANALISIS MIKROEKONOMI
Analisis-analisis dalam teori mikroekonomi bertitik tolak dari pandangan yang menganggap bahwa faktor-faktor produksi atau sumber-sumber yang dimiliki masyarakat adalah terbatas, sedangkan keinginan manusia tidak terbatas sehingga masyarakat membuat pilihan-pilihan. Kegiatan memilih ini perlu dibedakan menjadi dua aspek, yaitu kegiatan memproduksi dan menggunakan barang dan jasa. Kedua kegiatan ini merupakan isu-isu utama yang dianalisis dalam teori mikroekonomi.
Masalah memilih tersebut dianalisis dalam teori mikroekonomi dengan mengemukakan tiga pertanyaan. Pertanyaan pertama yaitu apakah jenis-jenis barang dan jasa yang harus diproduksikan? Merupakan persoalan yang akan menentukan kegiatan-kegiatan ekonomi yang dijalankan dalam perekonomian. Dengan kata lain pilihan-pilihan para konsumen merupakan faktor penting dalam menentukan jenis-jenis kegiatan memproduksi yang harus dijalankan.
Pertanyaan kedua yaitu bagaimanakah caranya memproduksi berbagai barang dan jasa yang dibutuhkan oleh para konsumen? Maksudnya untuk mewujudkan barang dan jasa diperlukan faktor-faktor produksi yang terbatas jumlahnya dan memerlukan biaya atau pengorbanan untuk memperolehnya. Oleh sebab itu para pengusaha harus membuat pilihan agar dapat mencapai efisiensi yang tinggi dalam menggunakan faktor-faktor produksi. Analisis dalam teori mikroekonomi yang menerangkan tentang teori produksi, ongkos (biaya) produksi, dan struktur pasar (dan penentuan harga dan jumlah produksi di berbagai pasar) bertujuan untuk menerangkan bagaimana seorang produsen memecahkan persoalan tersebut.
Sebagai akibat dari penggunaan faktor-faktor produksi dalam kegiatan menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat, akan tercipta aliran pendapatan kepada faktor-faktor produksi yang digunakan. Aliran ini akan menentukan corak distribusi pendapatan dalam masyarakat, selanjutnya corak distribusi pendapatan ini akan menentukan corak permintaan masyarakat atas barang dan jasa. Dengan demikian, aliran-aliran pendapatan yang berlaku sebagai akibat kegiatan memproduksi barang dan jasa akan dapat memecahkan pertanyaan ketiga yaitu untuk siapakah barang dan jasa perlu diproduksikan?



ASAL MULA PERKEMBANGAN ANALISIS MAKROEKONOMI
Uraian mengenai bentuk-bentuk analisis dan ruang lingkup teori mikroekonomi menunjukkan bahwa teori tersebut bertujuan untuk memberikan gambaran tentang bagaimana suatu perekonomian berfungsi dan menjalankan kegiatannya. Teori tersebut pada hakikatnya menerangkan bagaimana suatu masyarakat yang memiliki faktor-faktor produksi yang terbatas, tetapi mempunyai keinginan memperoleh barang dan jasa yang tidak terbatas, membuat pilihan-pilihan dalam memproduksi dan mengkonsumsi barang dan jasa sehingga kepuasan dan kesejahteraan masyarakat dapat dimaksimumkan.
Pada dekade 1930an ahli-ahli ekonomi tidak menumpukan analisis mereka kepada berbagai masalah tersebut terutama terhadap masalah pengangguran dan pertumbuhan ekonomi yang lesu. Ahli-ahli ekonomi yang tergolong dalam mazhab klasik (classical economists) yaitu ahli ekonomi yang hidup di antara zaman Adam Smith (1776) dan zaman Keynes (1936), tidak banyak membuat analisis mengenai masalah pengangguran, inflasi, ketidakstabilan ekonomi, dan pertumbuhan ekonomi.
Dalam tahun 1930-1932 terjadi kemunduran ekonomi di seluruh dunia yang bermula dari kemerosotan ekonomi di Amerika Serikat. Periode itu dinamakan The Great Depression. Pada puncak kemerosotan ekonomi itu, seperempat dari tenaga kerja di Amerika Serikat menganggur dan pendapatan nasionalnya (ukuran dari tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai suatu negara) mengalami kemerosotan yang sangat tajam. Kemunduran ekonomi yang serius itu merebak ke seluruh dunia ke negara-negara industri lain maupun negara-negara miskin. Kemunduran ekonomi tersebut mendorong seorang ahli ekonomi Inggris yang terkemuka pada masa tersebut yaitu John Maynard Keynes mengemukakan teori-teori yang pada akhirnya menjadi landasan kepada teori makroekonomi modern yang dikemukakan dalam buku yang berjudul General Theory of Employment, Interest, and Money dan diterbitkan pada tahun 1936.
Secara garis besarnya pandangan dalam buku Keynes tersebut dapat dibedakan menjadi dua aspek, yaitu mengemukakan beberapa kritik terhadap pandangan ahli-ahli ekonomi klasik mengenai faktor-faktor yang menentukan tingkat kegiatan suatu perekonomian dan menerangkan pula faktor utama yang akan menentukan prestasi kegiatan ekonomi suatu negara. Keynes berpendapat “pengeluaran agregat, yaitu perbelanjaan masyarakat atas barang dan jasa adalah faktor utama yang menentukan tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai suatu negara.” Selanjutnya Keynes berpendapat bahwa dalam sistem pasar bebas penggunaan tenaga kerja penuh tidak selalu tercipta dan diperlukan usaha dan kebijakan pemerintah untuk menciptakan tingkat penggunaan tenaga kerja penuh dan pertumbuhan ekonomi yang teguh.

v  ISU-ISU UTAMA DALAM ANALISIS MAKROEKONOMI (PENENTUAN KEGIATAN EKONOMI)
Analisis mengenai penentuan tingkat kegiatan yang dicapai suatu perekonomian merupakan bagian penting dari analisis makroekonomi. Analisis tersebut menunjukkan bagaimana pengeluaran agregat (permintaan agregat) dan penawaran agregat akan menentukan tingkat keseimbangan kegiatan suatu perekonomian.
Dalam suatu perekonomian modern komponen dari pengeluaran agregat dibedakan menjadi empat golongan yaitu :
a.         Pengeluaran konsumsi rumah tangga.
b.          Investasi perusahaan-perusahaan.
c.          Pengeluaran konsumsi dan investasi pemerintah.
d.         Ekspor (pembelian barang buatan dalam negeri oleh penduduk negara lain).
Analisis mengenai penentuan tingkat kegiatan perekonomian perlu dibedakan menjadi tiga bentuk abstraksi. Ketiga jenis analisis tersebut adalah :
1.          Analisis penentuan kegiatan perekonomian yang memisalkan bahwa harga tetap dan tingkat suku bunga tetap, maksudnya penentuan kegiatan perekonomian berdasarkan kepada dua pemisahan tersebut, analisis dibuat secara bertahap yaitu dari menerangkan keseimbangan dalam perekonomian dua sektor ke keseimbangan dalam perekonomian tiga sektor dan akhirnya ke perekonomian yang empat sektor.
2.         Analisis penentuan kegiatan perekonomian yang memisalkan bahwa harga tetap tetapi tingkat bunga mengalami perubahan. Melalui analisis ini dapat diterangkan bagaimana perubahan-perubahan dalam tingkat bunga mempengaruhi keseimbangan kegiatan perekonomian.
3.         Analisis penentuan kegiatan perekonomian yang memisalkan bahwa harga dan tingkat bunga dapat mengalami perubahan. Kedua perubahan tersebut akan menimbulkan perubahan dalam keseimbangan perekonomian.

MASALAH-MASALAH POKOK DALAM PEREKONOMIAN
Masalah utama makroekonomi yang akan selalu dihadapi suatu negara antara lain :
1.         Masalah Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat berubah. Masalah pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai masalah makroekonomi dalam jangka panjang. Dari satu periode ke periode lain kemampuan suatu negara untuk menghasilkan barang dan jasa akan meningkat. Kemampuan yang meningkat ini disebabkan karena faktor-faktor produksi yang mengalami peningkatan. Peningkatan produksi disebabkan bertambahnya faktor produksi baik dari segi jumlah maupun segi kualitasnya. Faktor produksi itu sendiri meliputi :
a.         Investasi yang akan menambah jumlah barang modal.
b.         Teknologi yang digunakan berkembang.
c.         Tenaga kerja bertambah sebagai akibat pertambahan penduduk.
d.        Pengalaman kerja dan pendidikan menambah keterampilan (skill).
Perkembangan kemampuan memproduksi barang dan jasa sebagai akibat pertambahan faktor-faktor produksi pada umumnya tidak selalu diikiti oleh pertambahan produksi barang dan jasa yang sama besarnya. Pertambahan potensi memproduksi kerap kali lebih besar dari pertambahan produksi yang sebenarnya. Dengan demikian perkembangan ekonomi adalah lebih lambat dari potensinya. Kurva kemungkinan produksi dan pertumbuhan ekonomi serta pendapatan nasional potensial dan sebenarnya menerangkan perbedaan diantara pertumbuhan yang secara potensial dapat dicapai dan pertumbuhan yang sebenarnya berlaku.

Ø  KURVA KEMUNGKINAN PRODUKSI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
Gambar : Pertumbuhan Potensial dan Pertumbuhan Sebenarnya
Keterangan :
n  Kurva AB adalah kurva kemungkinan produksi, yaitu batas maksimum produksi yang dapat dihasilkan oleh suatu negara pada suatu kurun waktu tertentu.
n  Titik P yaitu  kemakmuran masyarakat mencapai maksimum, menghasilkan Xo barang industri dan Yo barang pertanian.
n  Dalam kenyataan, misal tingkat produksi hanya pada titik M, yaitu menghasilkan X1 produk industri dan Y1 produk pertanian.
n  Pada periode berikutnya terjadi perubahan kurva kemungkinan produksi dari AB ke CD, dan titik R adalah suatu kombinasi produksi yang dapat dicapai.
n  Tetapi kegiatan ekonomi sebenarnya hanya berkembang dari M ke N.
n  Tingkat kegiatan ekonomi seperti ini menyebabkan sebagian faktor-faktor produksi menganggur, termasuk tenaga kerja, dan ini terutama disebabkan oleh kekurangan pengeluaran agregat.


Ø  PENDAPATAN NASIONAL POTENSIAL DAN SEBENARNYA
Gambar : Pendapatan Nasional Potensial dan Pendapatan Nasional Sebenarnya
Keterangan :
n  (a) menggambarkan pendapatan nasional potensial, yaitu tingkat pendapatan nasional yang dicapai apabila tenaga kerja belum sepenuhnya digunakan.
n  Garis pendapatan nasional potensial yang semakin naik menggambarkan bahwa faktor-faktor produksi semakin banyak jumlahnyadari tahun ke tahun dan kemajuan teknologi yang menaikkan produktivitas menyebabkan semakin lama semakin banyak produksi nasional yang dapat diwujudkan.
n  (b) menggambarkan pendapatan nasional yang sebenarnya pada berbagai tahun.
n  Garis pendapatan nasional sebenarnya menggambarkan pendapatan nasional sebenarnya yang terwujud dari tahun ke tahun.
n  Jurang PNB menggambarkan perbedaan di antara pendapatan nasional potensial dengan pendapatan nasioinal sebenarnya. Apabila jurang tersebut terwujud pengangguran akan berlaku.
n  Semakin besar jurang PNB, semakin besar pula tingkat pengangguran dalam perekonomian.
n  Pendapatan nasional potensial adalah pendapatan nasional yang dapat dicapai suatu negara pada tingkat penggunaan tenaga kerja penuh.
n  Pendapatan nasional sebenarnya adalah pendapatan nasional yang dapat dicapai suatu perekonomian pada kondisi aktual yang ada.

2.         Masalah Ketidakstabilan Kegiatan Ekonomi
Perekonomian tidak selalu berkembang secara teratur dari satu periode ke periode lainnya. Perekonomian selalu mengalami masa naik dan masa turun. Pada masa tertentu adakalanya perekonomian itu mengalami perlambatan dari perkembangannya dan ada kalanya merosot dan berada di tingkat yang lebih rendah dari periode sebelumnya. Pergerakan naik turunnya kegiatan perusahaan dalam jangka panjang dinamakan konjungtur atau siklus kegiatan perusahaan.
Gambar : Siklus dalam Konjungtur
Keterangan :
n  Siklus ABCDE adalah siklus kegiatan perusahaan.
n  Pergerakan dari A ke B dan C ke D menggambarkan kegiatan ekonomi yang sedang mengalami kemunduran.
n  Pergerakan dari B ke C dan dari D ke E menggambarkan kegiatan ekonomi yang mengalami pertumbuhan.
Ahli-ahli ekonomi berkeyakinan bahwa dalam suatu perekonomian yang sepenuhnya diatur oleh mekanisme pasar, siklus kegiatan ekonomi sangat labil. Perkembangan yang sangat pesat dapat diikuti oleh kemunduran kegiatan perekonomian yang serius. Siklus kegiatan ekonomi seperti itu dapat menimbulkan akibat buruk kepada perekonomian dan masyarakat. Pengangguran dan inflasi menimbulkan beberapa akibat buruk ke atas kehidupan dan kesejahteraan masyarakat. Dalam jangka panjang ketidakstabilan ekonomi menimbulkan ketidapastian dan ini akan menimbulkan pengaruh buruk terhadap perkembangan ekonomi.

3.         Masalah Pengangguran
Pengangguran adalah suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja yang ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya. Sesorang yang tidak bekerja, tetapi tidak secara aktif mencari pekerjaan tidak tergolong sebagai penganggur.
Sebab-sebab pengangguran antara lain :
·           Secara makroekonomi : kekurangan pengeluaran agregat (pembelanjaan yang akan dilakukan pada suatu waktu tertentu pada berbagai tingkat pendapatan negara)
·           Faktor lain yaitu :
a.         Menganggur karena ingin mencari kerja lebih baik.
b.         Pengusaha menggunakan produksi modern yang mengurangi penggunaan tenaga kerja.
c.          Ketidaksesuaian antara keterampilan pekerja dengan keterampilan yang diperlukan dalam industri.

Akibat pengangguran antara lain :
·           Pengangguran mengurangi pendapatan masyarakat, mengurangi tingkat kemakmuran yang mereka capai.
·           Pengangguran menimbulkan masalah ekonomi dan sosial.
·           Dapat mengurangi tingkat konsumsi secara agregat.
·           Mengurangi tingkat kesehatan masyarakat.
·           Penganguran yang berkepanjangan menimbulkan efek psikologi yang buruk atas diri pengangguran dan keluarganya.
·           Tingkat pengangguran yang buruk akan menimbulkan kekacauan politik dan prospek pembangunan ekonomi jangka panjang.

4.         Masalah Kenaikan Harga (Inflasi)
Inflasi dapat diartikan sebagai suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu perekonomian. Tingkat inflasi (persentase pertambahan kenaikan) berbeda dari suatu periode ke periode lainnya, dan berbeda pula dari suatu negara dengan negara lainnya.
Tingkat inflasi terbagi atas :
·           Rendah (merayap) : di bawah 4-6%.
·           Moderat (sederhana) : mencapai di antara 5-10%.
·           Parah/serius (hiper) : sampai mencapai puluhan, ratusan, bahkan beberapa ribuan persen dalam setahun.

Faktor penyebab inflasi antara lain :
·           Tingkat pengeluaran agregat yang melebihi kemampuan perusahaan-perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa.
·           Keinginan untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan.
·           Pengusaha menahan barangnya (pasar gelap).

2 komentar:

Unknown mengatakan...

kita juga punya nih jurnal mengenai Makroekonomi silahkan dikunjungi dan dibaca , berikut linknya
http://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6193/1/JURNAL%20IRNI%20RISTIKA%20S..pdf

Anonim mengatakan...

youtube_caption: YouTube
youtube_caption: YouTube YouTube is youtube to mp3 downloader a platform dedicated to producing videos on YouTube, with no need to register. It provides videos for free, you can see

Posting Komentar